Kamis, 29 Agustus 2013

EKONOMI ISLAM


A.  Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Islam
1.      Definisi Ekonomi Islam
Dengan mengikuti apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah, kita akan mendapatkan kedamaian dan syafa’at dari Allah. Oleh karena itu, fungsi pokok ekonomi Islam, seperti halnya dengan pengetahuan yang lainnya, akan dapat merealisasikan pencapaian kesempurnaan manusia melalui aktualisasi maqasid (tujuan).
Dalam hal ini, perspektif ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang dapat membantu mewujudkan human well-being melalui pengalokasian dan pendistribusian sumber daya alam yang langka sesuai dengan ajaran Islam, tanpa mengabaikan kebebasan individual atau terus menciptakan kondisi makro ekonomi yang semakin baik dan mengurangi terjadinya ketidakseimbangan ekologi.
Muhammad Abdul Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai upaya untuk mengoptimalkan nilai Islam dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Mannan mengatakan : “Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan social yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam”.
Definisi Mannan hampir semakna dengan apa yang didefinisikan oleh M.M Metwally. Metwally menekankan pada usaha dalam mempelajari masalah masyarakat Islam dalam memenuhi kebutuhannya : “Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti al-Qur’an, Hadits Nabi, Ijma dan Qiyas”.

2.      Ruang Lingkup Ekonomi Islam
Pembatasan mengenai arti ekonomi Islam adalah sebagai ilmu, ekonomi akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari ilmu ekonomi Islam, menyusunnya dari sumber utama Al-Qur’an, sunnah dan khazanah Islam lainnya, tanpa mengabaikan ilmu ekonomi yang sudah ada yang dapat digunakan sebaik-baiknya untuk penyempurnaan.
Dari kasus ini, kita berharap bahwa ilmu-ilmu lainnya dapat juga ditumbuhkan dari Al-Qur’an dan sunnah serta khazanah kita sendiri juga sudah tentu tanpa membiarkan ilmu-ilmu lainnya tidak terpakai, karena metodologi tidak hanya untuk ilmu ekonomi Islam saja, melainkan untuk semua ilmu dan teknologi pada umumnya.1[1]


               B. Ekonomi Islam Keterkaitan Ilmu dan Nilai
Ekonomi Islam bukan semata-mata bidang kajian yang berdasarkan pada persoalan-persoalan nilai, tetapi juga bidang kajian keilmuan. Keterkaitan ilmu dan nilai merupakan alasan mengapa ekonomi Islam sebagai konsep yang integral dalam membentuk kehidupan manusia yang membutuhkan keseimbangan antara ilmu dan nilai.
Ilmu menjadikan ekonomi Islam dapat dicerna dengan menggunakan metode-metode pengetahuan pada umumnya, sehingga ekonomi Islam bisa dikaji dan dikembangkan sekaligus diimplementasikan. Ilmu akan tetap mempertahankan perkembangan ekonomi Islam di tengah-tengah masyarakat. Ilmu menjadikan ekonomi Islam akomodatif terhadap perubahan.
Sementara itu nilai menjadikan ekonomi Islam tetap pada jalur norma yang berlaku dalam Islam. Sehingga ekonomi Islam berisi tuntunan-tuntunan manusia untuk melakukan tindakan yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits. Nilai mempengaruhi ekonomi Islam berkembang karena nilai Islam menganjurkan usaha untuk menggali pengetahuan dan menyempurnakan pengetahuan yang tidak sesuai dengan ke-maslahat-an ummat.2[2]
Jika kita mengetahui perbedaan antara mazhab ekonomi dan ilmu ekonomi, niscaya tidak akan terjadi kebingungan. Sebenarnya diantara keduanya terdapat perbedaan besar. Sebagaimana kita ketahui, suatu mazhab ekonomi menetapkan kebijakan pengaturan kehidupan ekonomi yang adil, akan tetapi ilmu ekonomi tidak menentukan sesuatu kebijakan. Ilmu ekonomi mengkaji efek-efek kebijakan yang telah diterapkan di masyarakat, seperti seorang ilmuwan fisika mengkaji hukum-hukum tentang panas dan efeknya.
Jadi, mazhab ekonomi mengembangkan dan memperkenalkan suatu system pengaturan kehidupan ekonomi yang didasarkan pada konsepsi keadilannya, sedangkan ilmu ekonomi mengkaji efek-efek system ini bilamana ia benar-benar diterapkan di masyarakat.




Agama dan Ekonomi
Layaknya penjelasan hubungan antara agama dan ilmu, ekonomi yang diyakini sebagai salah satu cabang ilmu secara otomatis tidak dapat dipisahkan dengan agama. Terlebih lagi Al Qur’an & As Sunnah sebagai sumber hukum dari semua perkara, memberikan porsi yang cukup besar dalam membahas berbagai hal berkaitan dengan ekonomi. Bahkan prinsip, metodologi dan hukum pengaturan perekonomian dalam Islam tidak bisa dipisahkan dengan Islam sebagai agama. Misalnya saja mekanisme zakat, zakat dalam Islam merupakan salah satu rukun atau pilar utama agama, dimana urgensi zakat dapat dipersamakan dengan empat pilar utama lainnya yaitu dua kalimat syahadat, shalat lima waktu, puasa ramadhan dan haji. Mengabaikan zakat sama saja dengan mengamputasi Islam sebagai agama, karena zakat menjadi salah satu rukunnya.
Berdasarkan alasan ini, sukar untuk mendikotomikan agama dan ekonomi dalam Islam, karena memang ekonomi menjadi salah satu sistem berkehidupan yang diatur oleh agama, agar harmonisasi, keseimbangan dan kesejahteraan dapat dicapai dan terjaga keberlangsungannya. Terlebih lagi diyakini bahwa Islam merupakan nilai atau sistem komprehensif yang mampu mengatur secara baik semua aktifitas hidup dan kehidupan manusia.

            C.  Definisi Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan Islamisasi Ilmu Ekonomi Islam
1.      Definisi Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Al Faruqi menyatakan bahwa pengetahuan modern menyebabkan adanya pertentangan wahyu dan akal dalam diri umat Islam, memisahkan pemikiran dari aksi, serta adanya dualisme kultural dan religius. Karena itu diperlukan Islamisasi ilmu dan upaya itu harus beranjak dari tauhid. Ilmu pengetahuan Islami selalu menekankan adanya kesatuan alam semesta, kesatuan kebenaran dan pengetahuan serta kesatuan hidup.
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan yaitu suatu upaya yang dilakukan agar ilmu pengetahuan yang diterapkan mampu memiliki nilai, nilai tersebut yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia. Ilmu pengetahuan itu kemudian mampu mewujudkan kemaslahatan dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun tidak.3[4]
2.      Islamisasi Ilmu Ekonomi Islam
Ilmu ekonomi dalam Islam harus diturunkan dari kepercayaan dan ajaran Islam. Ilmu yang dibangun tidak boleh bertentangan dengan inti atau struktur logis dari paradigma Islam. Ilmu ekonomi Islam harus dimulai dengan nilai-nilai dan tujuan-tujuan kehidupan yang telah ditentukan oleh Tuhan dan tidak akan dapat dimaknai tanpa hal tersebut.

D. Permasalahan Seputar Islamisasi Ilmu Ekonomi Islam
Ada 3 hal yang perlu dibahas dalam Islamisasi ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi Islam :
1.   Perbedaan pandangan hidup
Pandangan hidup orang Islam menggabungkan antara dunia dan agama. Hal inilah yang membuat perbedaan antara Islam dengan barat dalam hal tujuan, ruang lingkup dan prinsip ekonomi.
2.   Hubungan antara wahyu dan akal
Islam menganjurkan orang untuk menggunakan akal dalam menganalisa, mengobservasi dan membuat kongklusi, sehingga bisa menemukan kebenaran. Dalam hubungannya dengan syari’ah, akal tidak boleh menyimpang dari wahyu. Namun demikian dalam kenyataannya prosedur dan aplikasi suatu teori terkadang sama antara ekonomi Islam dan ekonomi sekuler.
3.   Pertanyaan seputar metodologi
Dalam ekonomi Islam doktrin yang digunakan sudah ada dalam wahyu, maka tugas kita adalah menggali kembali wahyu tersebut dan bukan untuk menemukan wahyu yang baru. Hal inilah sebenarnya yang menjadi ketetapan dalam metodologi Islam.

E.  Problem metodologi dan Islamisasi ekonomi
Dalam International Conference on Islamic Metodologi and Behavioural and Education Science ke-4 yang diselenggarakan di Khartoum, Sudan pada tahun 1987 dan kemudian di terbitkan oleh IIIT. Muhammad Said al Butti berpendapat bahwa metode ilmiah adalah suatu fakta (haqiqah) yang memiliki dunia objektif. Sebagaimana seluruh material ia memiliki watak yang pasti, bersifat independent secara sempurna baik dalam struktur maupun esksitensinya dari pemikiran dan penalaran manusia. Menurut al Buti, objektivitas dan sifat permanen metode ilmiah ditentukan oleh fungsinya. Karena metode ilmiah merupakan suatu instrumen, suatu skala untuk memastikan kekuatan dan kebenaran pemikiran, maka validitas mestinya terlepas dari proses berpikir itu sendiri. Oleh karena itu al Buti berkesimpulan bahwa metode ilmiah dapat dimodifikasi dan atau diubah oleh akal.
Kemudian, untuk menemukan metodologi ekonomi Islam telah dilakukan oleh beberapa sarjana dengan mengunakan berbagai pendekatan. Semua pemikiran yang disumbangkan oleh sarjana muslim tersebut kebanyakan baru sebatas upaya mengolah idealita. Dalam sebuah makalah yang berjudul the Islamiation of Knowledge and some methodological issue in Paradigm Building. Muhammad Arif memaparkan dan sekaligus menerapkan prosedur untuk membangun suatu paradigma atau pandangan Islami. Arif menyatakan bahwa usaha untuk mengembangkan hubungan wahyu ke dalam penelitian ilmiah guna membebaskan sarjana muslim dari paksaan epistomologi Barat. Karena epistomologi yang ditawarkan al Faruqi terlalu luas, Arif mengakui perlunya derivasi serangkaian prinsip yang lebih spesifik yang dapat mengarahkan penelitian ekonomi.

http://ariphiin.blogspot.com/2013/03/islamisasi-ilmu-pengetahuan-ekonomi.html


INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT IN INDONESIA


Information technology is a technology that is used to process the data , including processing, obtain , compile, store , manipulate data in different ways to produce quality information , the information is relevant , accurate and timely , which is used for personal , educational , business , and the government and is a strategic information for decision making . This technology uses a computer to process the data , the network system to connect one computer to another computer as needed , and the use of telecommunications technology so that data can be distributed and accessed globally . Roles that can be provided by the application of information technology and communication technology is getting information to personal life such as information about health , hobbies , recreation , and spiritual . Then for professions such as science , technology , trade , business news , and professional associations . Means of cooperation between individuals or groups with one person or a group of others without knowing the limits of distance and time , country , race , economic class , ideology or other factors that may hinder the exchange of thoughts . The development of information technology and communication technology spur a new way of life , from the beginning until the end of life , life as it is known by e - life, meaning of life has been influenced by a variety of electronic needs . And now these are lively with various letters that start with the prefix e - like e - commerce , e -government , e-education , e - library , e -journals , e -medicine , e - laboratory , e - biodiversitiy , and others again based electronics . EVOLUTION OF GLOBAL ECONOMY 1 . Agriculture economics , until two hundred years ago the world economy is agrarian in which one of its main characteristics is the ground is the most dominant factor . 2 . Industrial Economics , after the industrial revolution , the invention of the steam engine , the global economy has evolved toward an industrial economy with capital as its main characteristic is the most important factor of production . 3 . Information economy , this time , humans tend to occupy a central place in the production process , because the economic phase we are moving into is based on knowledge ( knowledge based) and focuses on the information ( information focused ) . In this case the role of telecommunications and information technology as a key technology ( technology enabler ) . Advances in information technology and telecommunications so rapidly , allowing the implementation of new ways for more efficient production , distribution and consumption of goods and services . It is this process that brings people into the Society or Information Economy . This new community is also often referred to as the post- industrial society . Whatever you call it , in the information age , physical distance or geographical distance is no longer a factor in human relations or inter- agency effort , so that the universe becomes a hamlet universe or " Global village " . So often we hear the term " distance is dead " or " distance is dead " , which became more and more fulfilled . In our lives in the future , information technology and telecommunications sector is the most dominant sector . Anyone who mastered this technology , then he will be a leader in his world .

DEVELOPMENT, IMPLICATIONS, AND USE IT AND TK DEVELOPMENT IN EDUCATION IN INDONESIA INDONESIA IN IT AND TK
Technology Releases Since I PELITA technologies such as radio and television broadcasts have been programmed . Indeed, facilities and infrastructure at that time does not exist or has not been adequate, but with the development of broadcasting technologies , such as direct broadcast satellite and re- low-power transmitters , has enabled the achievement of the entire country . This technology continues to develop until the next Pelita , which later evolved with the advent of private television and local broadcast television networks . • Satellite Communications Since 1976 , Indonesia has entered the modern era with the operation SKSD information Palapa I. Satellite communications system is a unique need for Indonesia , because of the circumstances and geography. The basic consideration is the development of this system for the purposes of education, information , entertainment , government , business , defense , and industrial . • The development of computer hardware computer going very fast . In addition muatnya greater power , speed of operation is also higher. If ten years ago microprocessor computer capable of accessing the memory at speeds perjutaan seconds , then the current speed is calculated by permiiliar ( nano ) seconds . Computer desk or personal computer is now no longer seen as a luxury item , but rather as an essential requirement to be able to follow the progress . Arguably no one kantorpun who do not own and operate a computer . • Technology Video ( Video Recorder ) video teknolofi developments in line with the development of communication and computer , although its main orientation is for entertainment purposes . TI AND DEVELOPMENT EXPERTS FORECAST BY TK From the first since before the widespread use of IT and TK in life and in education in particular , experts have revealed his prediction of the use of IT and the kindergarten . Here we discuss some of the predictions of experts . " Globalization has triggered a shift in education from a conventional to-face education towards a more open education " ( M. Mukhopadhyay , 1995) . As an example we look at the French project " Flexible Learning " . This is reminiscent of Ivan Illich forecast early 70s on " Education without school ( Deschooling Socieiy ) , " which is extreme teacher is no longer needed . Bishop G. (1989 ) predicted that the future of education will be supple (flexible ) , open , and accessible to anyone who requires no view factor type , age , and previous educational experience . Mason R. (1994 ) argue that the future of education will be determined by the information network that allows interaction and collaboration , rather than building schools . Tony Bates ( 1995 ) states that technology can improve the quality and range when used wisely for education and training , and has great significance for the economic well-being . Alisjahbana I. (1966 ) suggested that the approach to education and training will be "At that moment ( Just on Time ) . New teaching techniques will be two-way , collaborative , and inter - disciplinary . Romiszowski & Mason (1996 ) predicts the use of " Computer - based Multimedia Communication ( CMC ) . Of the forecast and the views of scholars above it can be concluded that with the influence of globalization , the future of education will be more open and two-way , diverse , multidisciplinary, and productivity related to work " on the spot " and competitive .


DEVELOPMENTS AND IMPLICATIONS IN IT AND IT EDUCATION IN INDONESIA
Development trends and implications of education in Indonesia in the future are : 1 . Development of open education by distance learning mode ( Distance Learning ) . 2 . Resource sharing between agencies with education / training within a network . 3 . The use of interactive information technology devices , such as CD - ROM Multimedia , in education gradually replace TV and Video . DISTANCE LEARNING With the development of information technology in education , so when it is already possible to place a distance learning by using the internet to connect between students and lecturers , see the value of online students , financial checks , view class schedules , send the task given lecturers and so on , all of it had to do. A major factor in distance learning which has been considered a problem is the lack of interaction between faculty and students . However, with the internet media is very possible to make the interaction between faculty and students in the form of real time ( real time ) or not . In the form of real time can be done for example in a chatroom , direct interaction with real audio or real video , and online meetings . Its not real time can be done by mailing lists , discussion groups , newsgroups , and bulletin board . With the above faculty and student interaction in the classroom may be replaced , although not 100 % . Material forms , exams , quizzes and other educational means can also be implemented into the web , like material made ​​in the form of faculty presentations on the web and can be downloaded by the students . Similarly, the exams and quizzes created by faculty can also be done in the same way . Administrative settlement can also be solved directly in the registration process , let alone supported with online payment methods . A web -based distance education , among others, should have the following elements : ( 1 ) student activities center ; as a web -based distance learning community should be able to make this facility as a place for student activities , which can increase the ability of students , reading course material , looking for information and so on . ( 2 ) The interaction within the group ; Students can interact with each other to discuss the materials provided lecturers . Lecturers can be present in this group to give a little review of the material provided . ( 3 ) student administration system ; whereby students can view information about the status of students , student achievement , and so on . ( 4 ) Study material and exam ; Usually professors often hold a short quiz and assignments aimed at deepening of what has been taught and do a test at the end of the study period . It should also be anticipated by web -based distance learning ( 5 ) Digital Libraries ; In this section , there are a variety of library information , are not limited to books but also on digital libraries such as sound , images and so on . This section is to support and shape database . ( 6 ) online material beyond the course material ; To support the lectures , reading materials are also needed from other web . Therefore in this section , faculty and students can be directly involved in providing other materials for publication to other students via the web .

REFERENSI
  1. Miarso, Yusufhadi, 2005, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta
  2. Moerwanto, F.B, 2002, Mengenali Arti dan Manfaat Telematika, Jakarta

Sejarah Universitas Muhammadiyah Malang


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan . Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan. Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri. Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan yang berkualitas.
Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Muhammadiyah_Malang